Bentar lagi bakal berangkat ke China nih. Apa saja persiapan yang harus dilakukan untuk kuliah di China? Baca tips-nya!
Oke, saya bakal sharing berdasarkan pengalaman pribadi saya.
Perlu dipahami dulu kalau tips yang akan saya berikan lebih untuk teman-teman yang sudah diterima sekolah atau universitas di China ya.
Kalau belum dan tertarik untuk kuliah di China, saya saranin untuk coba daftar program beasiswa Chinese Government Scholarship saja.
Persiapan sebelum berangkat kuliah di China
Persiapan kuliah di China sebelum kamu berangkat ada beberapa yaitu:
1. Mengurus visa pelajar
Tentunya sebelum berangkat kuliah di China kamu harus mengurus visa pelajar terlebih dahulu. Ada 2 jenis visa pelajar yaitu Visa X1 (lebih dari 180 hari) dan Visa X2 (kurang dari 180 hari).
Untuk kuliah berarti kamu harus apply Visa X1. Baca tulisan saya sebelumnya tentang cara mengurus visa China sendiri.
2. Belajar Bahasa Mandarin
Ada baiknya kamu belajar Bahasa Mandarin agar mempermudah komunikasi dengan orang lokal.
Kalau kamu apply beasiswa mungkin sudah ikut kursus Bahasa Mandarin karena harus ikut ujian HSK.
Tapi, kalau mau ambil jurusan kuliah Bahasa Inggris pun seperti saya, tidak ada salahnya belajar Bahasa Mandarin.
Memang tidak gampang, apalagi Bahasa Mandarin menggunakan karakter khusus, bukan alfabet.
Setidaknya bisa ngomong dikit-dikit walaupun hanya percakapan dasar.
Rata-rata orang sana tidak jago Bahasa Inggris, jadi kalau mau beli barang atau bertanya harus menggunakan Bahasa Mandarin.
Coba belajar lewat aplikasi seperti Duolingo, atau ambil kursus atau les privat.
View this post on Instagram
3. Download aplikasi VPN
Penting banget! Download dulu aplikasi VPN sebelum berangkat ke China. Kenapa?
Karena di China banyak aplikasi yang biasa kita gunakan seperti google, facebook, whatsapp, semuanya diblokir.
Nah, karena itulah butuh yang namanya aplikasi VPN. Aplikasi VPN ada yang gratis dan berbayar.
Cuma dari pengalaman saya yang gratis tidak bisa diandalkan, sering putus trus lambat lagi.
Pas di China saya pakai aplikasi yang bernama AstrillVPN. Walaupun harganya lumayan ya, tapi koneksinya benar-benar lancar dan juga aman.
Ada juga beberapa rekomendasi vpn lain yang bisa kamu gunakan di China baik yang gratis maupun berbayar.
4. Mempersiapkan dokumen dan barang pribadi yang perlu dibawa
List dokumen yang perlu kamu bawa ada:
- Paspor
- Admission letter
- Form JW201/JW202
- Hasil physical examination di Indonesia
- Pas foto
Saya juga bawa ijazah terakhir untuk jaga-jaga saja tapi akhirnya tidak pernah digunakan.
Kalau untuk barang-barang sih tergantung kebutuhan pribadi saja ya.
Menurut saya tidak perlu bawa banyak terlalu banyak barang karena nanti bisa di Taobao, surga belanja online murahnya di China.
Mau nyari indomie, kecap manis, sambal, ya produk indo gitu banyak kok di Taobao.
Bahkan kadang di supermarket ada juga, jadi tidak perlu khawatir kangen dengan masakan Indo.
Kemungkinan tahun ajaran baru dimulai pada Bulan September yaitu di musim gugur jadi bisa bawa jaket. Tapi pas saya datang sih masih panas.
Bawa juga uang secukupnya.
Biaya hidup di China tidak terlalu mahal, kurang lebih sama dengan Indonesia.
Hanya saja pas awal datang mungkin butuh ngeluarin duit untuk bayar deposit asrama, melakukan physical examination lagi, dan biaya untuk mengganti visa ke residence permit.
Saya saranin kalau kamu diterima beasiswa, brarti asrama kan gratis ya. Jaga-jaga bawa aja sekitar 5,000 RMB atau Rp 10 juta untuk biaya hidup sebulan pertama.
Kalau bukan penerima beasiswa, mungkin harus bawa lebih karena harus membayar asrama dan uang sekolah nantinya.
5. Gabung dengan komunitas
Wajar, kalau baru sampai ke tempat baru yang belum pernah didatangi pasti bingung, was-was, dan rempong.
Nah, sebelum kamu berangkat nih, kamu bisa gabung ke komunitas baik lewat facebook atau instagram untuk mendapat arahan dari teman-teman lain yang sudah tinggal di China.
Salah satu komunitas yang sangat aktif adalah Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok (PPIT).
Hampir di setiap kota besar ada perhimpunan khusus, contohnya di Chengdu ada grup khususnya PPIT Chengdu.
Komunitas atau organisasi ini sering menyelenggarakan berbagai event, gathering, dan lainnya.
Walaupun hidup di negara lain kamu bakal berasa seperti di rumah karena adanya teman-teman dari Indonesia lain yang bakal membantu kamu.
Kamu juga bisa hubungi saya langsung kok, terutama kalau kuliahnya di Chengdu.
Kalau tidak ada halangan, ataupun lokasi saya masih di Chengdu nanti bisa saya bantu.
Persiapan setelah berangkat kuliah di China
Menurut saya setelah sampai di China lebih banyak lagi hal-hal yang harus diurus. Saya bakal sebutin juga biar nanti pas sampai di China tidak kagok.
1. Daftar ulang di kampus
Biasanya kalau dapat beasiswa, kampus akan mengurus transportasi yang telah dijadwalkan untuk mahasiswa.
Kalau tidak pun kamu bisa langsung menuju kantor administrasi khusus untuk mahasiswa internasional.
Dari pengalaman saya, universitasnya kadang ada 2 bangunan. Jadi pastikan terlebih dahulu bangunan kampus yang mana.
Contohnya universitas saya memiliki dua bangunan, sedangkan jarak antar keduanya cukup jauh. Kalau naik metro atau subway sekitar 40 menit.
Cek baik-baik untuk pendaftaran mahasiswa baru itu di mana.
Pada saat pendaftaran ulang biasa dicek kembali dokumen-dokumen dan apakah masih perlu melunasi pembayaran, mengurus dormitory, dan perihal administrasi lainnya.
Walaupun saya dapat beasiswa, tetap harus membayar deposit asrama sebesar RMB 1,000.
Makanya sebelumnya saya sarankan bawa duit lebih hehe.
2. Melapor ke kantor polisi terdekat
Setelah menyelesaikan urusan administrasi, pihak sekolah akan mengarahkan kamu untuk melaporkan diri ke kantor polisi terdekat.
Di China itu memang super banyak peraturannya kalau berhubungan dengan foreigner atau orang asing.
Tidak hanya untuk pelajar saja. Bagi yang kerja juga harus melapor ke kantor polisi di area tempat tinggal.
Kamu bawa saja berkas dari kampus, dan serahkan saja ke kantor polisi tersebut.
Nanti kamu akan dapat kertas yang menandakan kalau kamu sudah membuat laporan untuk tinggal di area tersebut.
Nanti kalau pindah tempat tinggal, harus melapor lagi ke kantor polisi di daerah tersebut.
3. Mengganti visa menjadi residence permit
Okay, saya pikir visa yang sudah kita urus dari Indonesia berlaku selama kita study di China.
Ternyata tidak! Visa tersebut hanya berlaku 1 bulan saja setelah masuk.
Kamu harus ubah visa tersebut menjadi residence permit di kantor yang bernama Public Security Bureau (PSB).
Setelah dapat residence permit inilah kamu baru bisa keluar masuk China selama setahun atau disesuaikan dengan berapa lama kamu kuliah di China.
Biaya untuk membuat residence permit ini RMB 500. Dokumennya akan diberi tahu oleh kampus.
4. Melakukan physical examination
Salah satu syarat untuk mendapat residence permit adalah memiliki hasil physical atau medical exam.
Kalau tidak salah waktu itu saya melampirkan hasil dari medical exam di Indonesia.
Kemudian dihubungi oleh PSB kalau harus melakukan physical examination ulang lagi.
Di Chengdu ada rumah sakit khusus untuk foreigner buat ngelakuin physical exam. Mungkin di kota lain sama.
Keluar biaya lagi buat ngelakuin physical exam ini sebesar RMB 500.
5. Download aplikasi penting di China
Bukan bermaksud untuk lebay tapi di China kalau keluar rumah cuma bawa HP aja bisa survive kok.
Yep, apa-apa bisa dilakukan lewat HP – naik metro, melakukan pembayaran, beli ini itu.
Aplikasi yang wajib kamu download di China adalah Wechat.
Singkatnya sih aplikasi ini serba bisa.
Saya sudah pernah tulis sebelumnya aplikasi apa saja yang harus kamu download di China.
6. Beli SIM Card
Di China ada 3 operator telekomunikasi utama yaitu China Mobile, China Unicom, dan China Telecom.
Yang paling populer adalah China Mobile dan China Unicom.
Saya pribadi pakai China Unicom, sebulan cuma RMB 20 tapi dapat 1 GB aja kalau ga salah, hehe. Tapi saya sering pakai wifi sih, jadi engga butuh data lebih gede.
Dengar-dengar sih koneksi paling stabil adalah operator China Mobile.
Nanti sampai di China kamu bisa bandingkan harga dan paket yang cocok.
Untuk beli kartu SIM harus bawa paspor.
Tidak semua toko cabang bisa buka kartu SIM untuk foreigner, jadi bisa coba tanya teman atau senior lain yang sudah stay lebih lama.
7. Membuka akun bank
Kalau kamu penerima beasiswa, pihak kampus akan informasiin ke kamu harus buka akun di bank yang mana.
Karena uang saku bulanan yang akan kamu terima ditransfer oleh pihak universitas.
Saya disarankan untuk membuka akun di China Construction Bank (CCB).
Lagi-lagi tidak semua cabang yang bisa membuka akun untuk foreigner.
Pilihan bank lain yang populer ada Bank of China (BOC), Agricultural Bank of China (ABC), dan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC). Keempat bank yang saya sebutkan adalah 4 bank terbesar di China.
Kalau mau kirim uang dari luar negeri ke Indonesia atau sebaliknya bisa menggunakan Wise ya.
Penutup
Kurang lebih itu sih yang mau saya bagikan tentang persiapan kuliah di China biar kamu ada bayangan lebih jelas.
Kalau ada yang kurang dimengerti atau mau ditanyakan silahkan boleh hubungi saya.
Baca juga artikel ini:
- Contoh Study Plan dalam Bahasa Inggris untuk Melamar Beasiswa
- Cara Menulis Research Proposal Bahasa Inggris yang Baik
- Biaya Hidup di China, Berapa Sih Pengeluaran Sebulan?
- Syarat Mendaftar Au Pair dan Persiapannya!
- Persiapan Berangkat ke Australia Setelah Dapat Visa WHV
Blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Style traveling lebih ke slow-traveling, hobi naik gunung juga. Yuk, kenalan lebih lanjut! Ikuti juga perjalanannya di media sosial dengan klik icon yang ada di bawah ini. Semoga menginspirasi!
Halo kak, untuk beasiswa CGS sendiri, uang saku pertama kali diberikan bulan keberapa setelah tiba di China ya