Berikut catatan pendakian Gunung Bawakaraeng lengkap dengan transportasi dari Makassar, jalur atau rute pendakian, dan pengalaman saya mendaki gunung ini!

Gunung Bawakaraeng adalah sebuah gunung di Sulawesi Selatan, tepatnya terletak di wilayah Kabupaten Gowa dengan ketinggian 2,833  mdpl dan juga merupakan area hutan yang dilindungi bagian dari kawasan Lompobatang.

Gunung ini sangat populer bagi para pendaki khususnya di daerah Sulawesi karena aksesnya yang mudah – tidak jauh dari Kota Makassar dan juga dekat dengan objek wisata Dataran Tinggi Malino.

Nah, bagi kamu yang ingin mendaki Gunung Bawakaraeng, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan – mulai dari informasi pendakian, perlengkapan, logistik, hingga fisik dan mental.

Cara menuju Gunung Bawakaraeng dari Makassar

Dari kota Makassar, kamu bisa menggunakan mobil atau sepeda motor dengan tujuan Malino terus sampai Desa Lembana.

Jarak dari kota Makassar ke Desa Lembana sekitar 75 km dengan waktu temput sekitar 3-4 jam.

Kalau kamu mau menggunakan transpotasi umum, bisa naik pete-pete atau angkot terlebih dahulu ke stasiun Gowa.

Nah, baru deh dilanjutkan dengan kendaraan umum sampai Malino.

Bilang saja sama supirnya untuk menurunkan kamu di Desa Lembana.

Kalau beruntung, kamu bisa tinggal di rumah penduduk sekitar dan memulai pendakian keesokan harinya.

Jalur Pendakian Gunung Bawakaraeng

Waktu paling baik untuk mendaki Gunung Bawakaraeng adalah antara bulan Mei sampai September.

Jalur yang paling populer dimulau dari Desa Lembana (ketinggian 1,400 mdpl).

Di jalur ini ada 10 pos pemberhentian, melewati pepohonan cemara yang indah sebelum memasuki hutan dengan vegetasi yang unik.

Jalurnya cukup landai, terkadang melintasi pohon yang jatuh sehingga harus sedikit merangkak maupun melompat untuk melewatinya.

Dari pos 6 ke 7 jalurnya didominasi dengan hutan lumut.

Jalur paling panjang terletak diantara pos 7 dan 8.

Jalurnya menurun dan banyak serangga berterbangan dengan bunyi berdengung.

Setelah sampai di pos 8, sampailah di air terjun.

Saat kabun turun, pemandangannya di air terjun kelihatan lebih indah.

Di jalur pendakian Gunung Bawakaraeng, mata air cukup banyak.

Mata air dapat ditemukan di pos 1, 3 , 5, 8, dan 10.

Sesampainya di puncak, pemandangan indah pegunungan di Sulawesi akan menyambut kamu.

Baca Juga: Catatan Pendakian Gunung Argopuro

air terjun gunung bawakaraeng

Catatan pendakian Gunung Bawakaraeng

Berikut itinerary pribadi saya ketika melakukan pendakian ke Gunung Bawakaraeng:

Day 1: Desa Lembana – Pos 5

  • Desa Lembana – Pos 1: 8.30 – 9.30 (1 jam)
  • Pos 1 – Pos 2: 9.45 – 10.30 (45 menit)
  • Pos 2 – Pos 3: 10.45 – 11.00 (15 menit)
  • Pos 3 – Pos 4: 11.10 – 11.45 ( 35 menit)
  • Pos 4 – Pos 5: 12.00 – 13.00 (1 jam)
  • Camping di Pos 5

Day 2: Pos 5 – Pos 10

  • Pos 5 – Pos 6: 9.30 – 10.30 (1 jam)
  • Pos 6 – Pos 7: 10.45 – 11.55 (70 menit)
  • Pos 7 – Pos 8: 12.23 – 14.10 (1.5 jam)
  • Pos 8 – Pos 10: 15.37 – 18.09 (2.5 jam)
  • Camping di pos 10

Day 3: Summit Attack – Kembali ke Basecamp

  • Summit attack. Puncak terletak sekitar 15 menit dari pos 10
  • Turun dan kembali ke base camp

Baca juga: Adat Istiadat Suku Toraja dan Tempat Wisatanya

Ritual haji di Gunung Bawakaraeng

Nama Gunung Bawakaraeng memiliki arti yaitu Bawa yang berarti mulut dan Karaeng yang berarti Tuhan sehingga dijuluki sebagain “Si Mulut Tuhan”.

Masyarakat Sulawesi Selatan masih percaya dengan legenda yang berhubungan dengan cerita mistis yang diturunkan dari nenek moyang.

Pada bulan-bulan haji, banyak orang yang akan mendaki Gunung Bawakaraeng.

Mereka percaya jika mendaki gunung tersebut di saat-saat tertentu, sama denganpergi ke tanah suci di Mekkah.

Baca juga: Catatan Pendakian Gunung Papandayan 

hutan lumut
Sumber: Kaskus

Tradisi mendaki gunung dan juga melakukan ritual di puncak gunung saat Idul Adha atau sebelum puasa telah menjadi hal yang cukup fenomenal walaupun juga kontroversial bagi beberapa pihak.

Baca Juga: Catatan Pendakian Gunung Prau via Patak Banteng

Mengunjungi Lembah Ramma

Di kaki Gunung Bawakaraeng terdapat sebuah lembah yang dikenal dengan nama Ramma.

Lembah Ramma cocok bagi yang ingin menikmati kesunyian dan menghirup udara segar jauh dari kota.

Tentunya kamu harus ngecamp, tapi percayalah kalau kamu lebih suka trekking yang santai dan camping, harus datang ke Lembah Ramma.

Cara menuju Lembah Ramma kurang lebih sama dengan rute menuju Gunung Bawakaraeng.

Bedanya, setelah sampai di pos 1, ada pertigaan yang menuju ke Lembah Ramma.

Ingat, safety first bukan puncak.

Persiapkan peralatan hiking dan bawa pulang sampah sendiri.

Sumber: Blogkatahatiku

Selain mendaki gunung ini, kamu bisa main juga ke beberapa pulau di sekitar Makassar seperti Pulau Samalona dan Kodingareng Keke, atau juga Pulau Cangke.

Itulah beberapa tips dan juga informasi tentang pendakian Gunung Bawakaraeng yang bisa jadi patokan ketika ingin mendaki gunung tersebut.

Kalau udah turun, ceritakan ya pengalamanmu mendaki gunung ini di kolom komentar!

 

One Reply to “Catatan Pendakian Gunung Bawakaraeng”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *