Tertarik untuk mengunjungi Tajikistan? Silahkan baca panduan dari Nonanomad tentang visa, transportasi, hingga tempat wisata apa saja yang bisa kamu kunjungi di Tajikistan!

Dari Uzbekistan, saya melanjutkan perjalanan ke Tajikistan.

Kalau di Uzbekistan saya udah merencanakan itinerary saya, booking tiket kereta jauh-jauh hari, di Tajikistan saya benar-benar ga bisa bikin plan karena informasinya minim banget.

Intinya sih saya ada bayangan secara garis besar mau ke mana aja, ntar di jalan improvisasi aja disesuaikan dengan situasi (yang penting ada plan A, plan B, plan C)

Sebenarnya saya pengen ikutan road trip Pamir Highway dari Dushanbe dan finishing di Osh (Kyrgyzstan). Cuma karena border antara kedua negara tersebut ditutup, jadinya saya batalin deh dan memutuskan untuk trekking di Fann Mountains saja.

Ya..walaupun mostly trip-nya spontaneus aja, tapi ternyata Tajikistan benar-benar di luar ekspektasi saya. Orang sini tuh super ramah-ramah banget dan ternyata traveling di negara ini tidak sesulit yang saya bayangkan.

Nah, saya akan berbagi panduan dan pengalaman saya traveling ke Tajikistan, mudah-mudahan bisa membantu kamu kalau pengen ke sini juga!

liburan ke tajikistan
Seven Lakes

Apakah ke Tajikistan butuh visa?

Tajikistan memberlakukan kebijakan BEBAS VISA selama 30 hari bagi warga negara Indonesia, jadi tidak butuh visa ya.

Nah, hanya saja ada beberapa sumber yang mengatakan kalau stay-nya lebih dari 10 hari, harus melakukan registrasi.

Dari pengalaman saya pribadi, saya tidak melakukan registrasi karena saya di Tajikistan pas 10 hari, dan ketika keluar dari negara tersebut, untungnya ga bermasalah.

Selain itu, kalau kamu pengen traveling ke area Pamir, kamu harus apply izin khusus yaitu GBAO Permit di kantor khusus bernama OVIR yang berlokasi di Dushanbe dan Khujand.

Prosesnya juga kurang jelas karena setiap orang punya pengalaman yang berbeda-beda. Maklum, negara ini masih kurang maju dibandingkan negara-negara tetangga jadi hal-hal yang berhubungan dengan administrasi juga masih berantakan.

Kamu bisa baca pengalaman teman-teman traveler lain yang pernah apply GBAO Permit di forum ini.

Kalau kamu ikutan trip melalui travel agent ke area Pamir, mungkin bisa dibantu untuk pengurusannya.

jalan jalan ke tajikistan
Orang Tajik yang super ramah

Kapan waktu terbaik untuk berkunjung ke Tajikistan?

Musim panas adalah waktu terbaik untuk berkunjung ke Tajikistan, jadi sekitar akhir Bulan Juni – September, terutama kalau pengen trekking dan juga road trip Pamir Highway.

Kalau datangnya di luar bulan itu (spring or winter), ada kemungkinan jalanan tidak bisa diakses karena ketutup salju.

Saya ke sini Bulan Juli, memang sih suhunya bisa sampai 35 derajat di kota tapi engga terlalu humid. Curah hujan juga rendah, jadi cocok buat trekking.

Bagaimana cara ke Tajikistan?

Tajikistan memiliki perbatasan dengan Uzbekistan, Kyrgyzstan, Afghanistan, dan China. Oleh karena itu, kalau mau jalan-jalan ke Tajikistan ya paling enak mengunjungi negara-negara lain dan masuknya melalui jalur darat.

Saya masuk ke Tajikistan dengan cara crossing border dari Samarkand (Uzbekistan) ke Panjakent (Tajikistan).

Dari Samarkand kamu bisa menggunakan taksi online (Yandex Go) ke Terminal Bus Kaftarxona, dilanjutkan dengan shared taxi atau matshruka (sejenis angkot) ke “Tamozhnya” – sebutan untuk perbatasan.

Perjalanan kurang lebih 45 menit – 1 jam dengan matshruka dan biayanya 15,000 som / Rp 20,000.

Sampai di perbatasan nanti ada yang nawarin jasa tukar uang dari Uzbek som ke Tajik som. Kamu bisa tukar sisa Uzbek som kamu sebelum nyebrang ke Tajikistan.

Proses imigrasinya ga ribet, cuma harus sabar aja dengan ibu-ibu yang ga bisa antri.

Sampai di sisi Tajikistan udah ada shared taxi yang menanti untuk ke Panjakent (20 som / Rp 30,000), cukup dekat kok hanya sekitar 15 menit saja.

Selain cara ini, kamu juga bisa crossing border melalui perbatasan lain, infonya bisa kamu baca di sini.

kulikalon lake
Danau Kulikalon di Fann Mountains

Persiapan sebelum traveling ke Tajikistan

Sebelum jalan-jalan ke Tajikistan ada baiknya kamu mempersiapkan beberapa hal ini:

  • Bahasa umum yang digunakan adalah Bahasa Rusia. Kamu bisa belajar kata-kata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari contohnya angka (biar bisa nego harga). Bisa juga hafalin Cyrillic (alfabet-nya Bahasa Rusia). Tenang aja, bisa pakai Google Translate juga kok!
  • Download aplikasi 2GIS (aplikasi maps yang lebih lengkap karena ada info tentang rute bus umum juga). Jangan kaget ya kalau orang-orang sini nyetirnya ga santai.
  • Bawa US Dollar, beberapa ATM tidak bisa digunakan karena PIN-nya 4 digit, selain itu hanya bisa ditarik menggunakan kartu debit berlogo visa (mastercard tidak bisa)
  • Cek situs caravanistan.com – lengkap banget informasi tentang traveling di kawasan Asia Tengah dan ada forum buat diskusi.
  • Jangan bawa drone karena dilarang. Ga mau kan drone kamu disita pada saat kedatangan.

Kemana aja di Tajikistan?

Selama 10 hari saya eksplor Tajikistan dengan rute Panjakent – Seven Lakes (Haft Kul) – Fann Mountains – Dushanbe – Khujand. Yuk, baca pengalaman saya!

1. Panjakent

Panjakent merupakan starting point buat kamu yang melalui perbatasan dari Samarkand (Uzbekistan). Dulunya, kota ini merupakan bagian dari wilayah Sogdiana – salah satu peradaban kuno Bangsa Iran.

Kotanya tidak terlalu besar, jadi 1 malam aja cukup, dan memang biasanya kota ini cuma dijadikan tempat singgah sebelum melanjutkan perjalanan ke area Fann Mountains.

Beberapa spot menarik yang bisa dikunjungi di Panjakent yaitu: 

  • Kota Tua Panjakent – situs arkeologi dengan reruntuhan kuno termasuk tembok tua yang dibangun pada abad ke-5 masehi dengan relief dan lukisan yang menggambarkan kehidupan masyarakat Sogdiana pada masa lalu.
  • Museum Rudaki – didedikasikan untuk Abu Abdallah Rudaki, seorang penyair besar dari Tajikistan.
  • Makam Ismail Samani – makam seorang penguasa terkenal dari Dinasti Samanid, yang memerintah di wilayah ini pada abad ke-9 dan 10.
  • Masjid Olim Dodkhoh – masjid tertua di Panjakent.
  • Panjakent Bazaar – kamu bisa melihat kehidupan orang lokal, kulineran, dan belanja.
  • Makam Abuali ibn Sino – makam seorang filsuf dan dokter terkenal dalam sejarah Islam.

Di Panjakent saya menginap di Salom Hostel. Owner-nya Zafar bener-bener helpful banget, beliau bisa bantuin arrange transport ke Haft Kul dan juga Fann Mountains.

Kalau mau stay di penginapan lain bisa coba cek: 

2. Seven Lakes (Haft Kul)

Dari namanya udah bisa nebak kan ya kalau ada tujuh danau di area ini. Kebetulan pas saya baru sampai di Salom Hostel, ada 2 traveler lain yang bakalan ke Seven Lakes, jadi saya langsung nebeng aja.

Yang menjemput kami adalah Jumaboy (owner langsung dari Jumaboy Guesthouse). Katanya sih beliau lahir di Hari Jumat, makanya namanya Jumaboy, hehe.

Perjalanan dari Panjakent ke Nofin (danau nomor 4) kurang lebih sekitar 2.5 jam melalui jalanan off-road. Sekali-kali kami berhenti di danau nomor-2, dan nomor-3 untuk berfoto-foto.

haft kul tajikistan

Kamar di Jumaboy Guesthouse nyaman dan bersih, bisa pesan makan di sini juga. Nah, dari Jumaboy Guesthouse atau danau no-4 bisa trekking ke danau no-7. Kalau saya cek sih pulang pergi hampir 30 km jadi ya perlu waktu seharian.

Trek-nya ga sulit kok, cukup landai dan sebenarnya bisa dilalui mobil, tapi ya jalan 30 km capek juga.

Kalau memang pengen nyantai-nyantai dan ga trekking bisa dari Panjakent sewa private taxi untuk eksplor area Seven Lakes seharian.

danau di tajikistan
Danau nomor 5

Yang serunya lagi saya ketemu villagers yang benar-benar ramah. Di sini mereka memang jarang ngelihat foreigner, jadi sekalinya ketemu excited banget! Kadang bisa ngelihat warga lokal yang lagi camping di danau nomor 6.

Totalnya saya spend 2 malam di Jumaboy Guesthouse kemudian diantarin kembali ke Panjakent.

Dari Panjakent ada bus langsung ke Dushanbe bernama Asian Express (70 som).

Traveler lain yang sedang biking trip dari Eropa sampai Asia dan sedang camping di danau nomor 6

3. Fann Mountains

Highlight dari trip Tajikistan saya adalah trekking di Fann Mountains – area pegunungan dengan danau alpine-nya yang indah dikelilingi pemandangan gunung 5,000 m ke atas termasuk Puncak Chimtarga (5,489 m), Mirali (5,132 m), dan lainnya.

Ada banyak rute dengan lama pendakian yang berbeda-beda. Saya pilih trek “Lakes Loop” dengan rute Artuch Basecamp – Kulikalon Lake – Alauddin Lake (via Alauddin Pass) – kembali ke Artuch Base Camp (via Lauden Pass), totalnya 3 hari 2 malam.

Kalau mau lebih singkat bisa sampai ke Vertical Alauddin aja, tapi dari sini engga ada transportasi umum, jadi harus charter jeep dan kalau sendirian agak mahal.

Dari Panjakent Bazaar, kamu bisa naik matshruka yang berangkat ke Desa Yakkakhona (25 som / Rp 35,000) yang berjarak 6 km dari Artuch Basecamp.

Kadang mathsruka-nya mau anterin sampai basecamp dengan biaya tambahan, tapi ada juga yang ga mau. Ada sih yang nawarin mobil pribadi (100 som) sampai ke Artuch Basecamp, alternatif lainnya ya hitchhiking.

trekking fann mountains
Sekitaran Kulikalon Lake

Di Artuch Basecamp kamu bisa sewa perlengkapan hiking seperti tenda, sleeping bag, matras, bisa juga hire porter (USD 20/day).

Saya trekking sendiri ditemani offline maps dan selama perjalanan berpapasan cuma 2 grup aja.

Di titik awal pendakian bakal ngelewatin pedesaan sebelum akhirnya jalanan semakin berbatu dan menanjak.

Sekitar 5 km nanjak, sampai deh di Kulikalon Lake dengan warna air yang kehijauan.

Bisa sih camping di sekitar Kulikalon Lake, tapi saya lanjut jalan sekitar 2 km ke Bibijonat Lake. Di sini view-nya lebih bagus karena ngehadap Mount Mirali langsung.

Di dekat Bibijonat juga ada teahouse yang buka di musim panas (Bulan Juli – Agustus) dan ternyata bisa sewa tenda (USD 5) juga di sini, tau gitu ga usah berat2 bawa tenda dari Artuch Basecamp, haha.

fann mountains
View pagi dari Bibizonat Lake

Setelah set up tenda di spot yang oke, bisa trekking ke Dushaka Lake atau dikenal juga sebagai twin lake.

Nah di hari kedua, dari Bibijonat Lake bisa milih mau via Alauddin Pass atau Lauden Pass untuk menuju Alaudin Lake.

Alauddin Pass (3,780 m) memang lebih terjal tapi jaraknya juga lebih dekat dibandingkan Lauden Pass.

Treknya cukup berat dengan kenaikan elevasi hampir 1,000 meter, apalagi saya bawa carrier sendiri jadi terasa lebih berat.

Sekali-kali saya harus berhenti untuk mengambil napas, kelihatan Dushaka Lake dari kejauhan yang juga dikenal sebagai danau kembar.

Dari Alauddin Pass, harus turun lagi sekitar 900 meter untuk sampai di Alauddin Lake.

Di sini ada teahouse juga dan pas saya di sana lumayan rame karena ada rombongan dari Russia yang juga akan melakukan pendakian.

Kalau mau lanjut lagi bisa trekking ke Mutnyi Lake dan lanjut lagi ke Chimtarga Pass (4,750 m).

Di hari ketiga saya kembali ke Artuch Basecamp langsung ke Yakkakhona melalui Lauden Pass dan ini nih lamaa banget, saya trekking hampir 12 jam!

alauddin lake
orang tajik

4. Dushanbe

Dushanbe, ibu kota dari Tajikistan memang tidak se-modern ibu kota di negara Asia Tengah lainnya, tapi asik juga buat jalan-jalan, terutama di area pusat kota-nya.

Kalau kamu datang dari arah Panjakent, perjalanan ke Dushanbe lumayan bikin mabuk sih, soalnya melalui jalan pegunungan yang berlika-liku.

Selama di Dushanbe kamu bisa ke: 

  • Museum Nasional Tajikistan, yang memiliki koleksi yang luas tentang sejarah, seni, dan budaya Tajikistan. Di dekat museum ini juga ada tiang bendera raksasa yang menjadi daya tarik
  • National Museum of Antiquities of Tajikistan, dengan koleksi artefak dari negara ini
  • Taman Rudaki, kawasan terbuka untuk bersantai
  • Rohat Teahouse, rumah makan dengan arsitektur yang menarik, kamu bisa nyobain kuliner lokal dari sini.
  • Monumen Ismail Samani, didedikasikan untuk pendiri Dinasti Samanid.
  • Qurutob Olim, rumah makan yang menyajikan makanan khas dari Tajikistan yaitu Qurutob – roti potongan yang dicampur dengan yoghurt, dengan bawang, tomat, dan juga daging.
dushanbe tajikistan
Taman Rudaki
museum nasional tajikistan
Museum Nasional Tajikistan

5. Khujand

Alasan kenapa saya ke Khujand karen saya mau crossing border lagi ke Kokand (Uzbekistan) untuk melanjutkan perjalanan ke Osh (Kyrgyzstan).

Kotanya kecil, tapi cukup menarik. Ada sebuah pasar bernama Panjshanbe yang ramai banget walaupun udah sore, seru deh ngelihatin kegiatan orang lokal di sini.

Di sekitar pasar ada bangunan bersejarah Mausoleum of Sheik Muslihiddin dan Jami Mosque, jadi bisa sekalian jalan-jalan di area ini.

khujand tajikistan
Panjshanbe Bazaar di Khujand

Saya tidak sempat mengunjungi atraksi di bawah ini yang sebenarnya juga populer dan layak untuk di-eksplor jika ada waktu.

6. Iskanderkul

Nama danau ini diyakini berasal dari Alexander the Great, yang dikenal sebagai Iskander dalam bahasa Persia. Sedangkan “kul” sendiri memiliki arti danau.

Masih di area Fann Mountains, danau ini tidak hanya menjadi tempat wisata favorit untuk turis mancanegara tapi juga turis lokal.

Ada cerita menarik tentang danau ini. Saat Alexander the Great memimpin ekspedisi militernya melalui Pegunungan Fann, salah satu kuda kesayangannya yang bernama Iskander mati di dekat danau ini.

Ia sangat bersedih atas kehilangan kuda tersebut karena kuda itu telah menjadi sahabat setianya selama perjalanan yang panjang dan sulit.

Alexander memerintahkan pengikutnya untuk mengubur kuda Iskander dengan layak, dan tempat pemakamannya diberi nama “Iskanderkul” yang berarti “Danau Iskander.”

iskanderkul

7. Road Trip Pamir Highway

Di awal saya udah sebutin juga kalau sebenarnya saya pengen ikutan road trip Pamir Highway yang melewati perbatasan Afghanistan, desa-desa terpencil, sampai akhirnya melewati perbatasan antara Tajikistan dan Kyrgyzstan, kemudian finishing di Osh karena saya akan lanjut lagi trekking di area Osh.

Tapi karena perbatasannya tutup, rute road trip-nya beralih dan akan kembali ke Dushanbe, sedangkan saya udah booking tur dari Osh dan waktunya ga bakalan sempat.

Anyway, coba deh riset tentang road trip Pamir Highway, mungkin kamu bakalan tertarik.

Biasanya untuk road trip ini minimal kamu harus menyisihkan 7 – 9 hari. Itinerary-nya bisa kamu cek di Visit Alay, salah satu travel agent lokal yang menyediakan paket tur ke area ini.

Bisa sih pergi secara independen, tapi bakalan lebih ribet dan mahal. Kamu bisa cek forum caravanistan.com untuk mencari travel mate biar bisa share cost untuk sewa jeep.

pamir highway

Oke, kurang lebih ini panduan yang bisa saya bagikan tentang traveling di Tajikistan. Mudah-mudahan bisa membantu terutama buat kamu yang sedang merencanakan perjalanan ke kawasan Asia Tengah.

Kalau ada pertanyaan bisa langsung komen di bawah ya!

Baca juga artikel ini: 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *