Saya sudah pernah traveling ke banyak pulau indah di Indonesia seperti Pulau Togean, Pulau Derawan, atau Raja Ampat.

Menurut saya, Pulau Wakatobi merupakan destinasi yang paling berkesan karena terumbu karang bawah lautnya sangat indah.

Memang, akses menuju pulau ini tidaklah gampang – apalagi informasi tentang tentang cara menuju Pulau Wakatobi sangatlah minim.

Awalnya saya cukup khawatir, bagaimana kalau jadwal kapal tidak cocok sehingga mengganggu rencana perjalanan? Ternyata, pas udah di sana lancar-lancar aja.

Baca terus ya artikel ini karena saya akan berbagai tips dan pengalaman berwisata ke Pulau Wakatobi.

Snorkeling di Pulau Tomia
Terumbu karang di Pulau Tomia

Sekilas tentang Pulau Wakatobi

Wakatobi merupakan gugusan kepulauan yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara dan terdiri dari 4 pulau utama yaitu Wangi Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.

Tidak diragukan lagi bahwa pulau ini memiliki surga bawah laut yang menakjubkan dengan keanekaragaman hayati lautnya.

Pulau Wakatobi menyandang status taman nasional yang memiliki ciri khas unik yaitu:

  • Keberagaman hayati laut lebih dari 750 spesies terumbu karang dan sekitar 942 spesies ikan, jumlah ini melebihi Laut Karibia (50 spesies) dan juga Laut Merah (300 spesies).
  • Dinding karang terbesar kedua di dunia setelah Australia dan juga karang atoll terpanjang di dunia (48 km).
  • Bagian dari Operation Wallacea, sebuah organisasi yang melakukan riset dan pelestarian margasatwa di berbagai lokasi.

Nah, selain keindahan bawah lautnya, kamu bisa berbaur dengan masyarakat Bajo untuk melihat dan merasakan langsung kebudayaan serta kehidupan sehari-hari mereka.

Pulau Wakatobi
Snorkeling di Pulau Tomia

Cara ke Pulau Wakatobi

Ada dua cara yang paling umum untuk menuju ke Pulau Wakatobi yaitu melalui Baubau atau Kendari setelah itu baru dilanjutkan menggunakan kapal menuju salah satu pulau yang ada.

Berikut adalah beberapa pilihan mode transportasi jika ingin mengunjungi Pulau Wakatobi:

Pesawat terbang 

Dari kota asal, kamu bisa mencari penerbangan ke Kendari terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan penerbangan ke Bandara Matahora yang terletak di Wangi Wangi.

Untuk saat ini, hanya ada 1 penerbangan saja yang dioperasikan oleh Wings Air dengan jadwal keberangkatan pukul 10.50 WITA dan lama perjalanan sekitar 45 menit, harga tiket sekitar Rp 1 juta. 

Kapal KFC Jetliner dari Kendari ke Wakatobi

Dari Kendari, kamu juga bisa naik kapal KFC Jetliner yang berangkat setiap hari Senin, Rabu, Jumat pukul 17.00 WITA dan lama perjalanan 13 jam, harga untuk kelas ekonomi mulai dari Rp 98,000.

Kamu bisa cek situs resmi https://www.pelni.co.id/ untuk melakukan reservasi tiket secara online.

Kapal dari Bau Bau ke Wakatobi

Sebenarnya ada kapal pelni yang berangkat dari Baubau ke Wangi Wangi (KM Leuser dan KM Sirimau), hanya saja jadwal keberangkatannya tidak setiap hari. Kamu bisa cek situs pelni.co.id untuk melihat jadwal pelayaran.

Pilihan lainnya adalah menggunakan kapal kayu. Dari pengalaman saya, naik kapal yang mana aja tetap bisa kekejar kok.

Contohnya, rencana rute awal saya yaitu Baubau – Tomia – Kaledupa – Wangi Wangi – Bau Bau.

Namun ketika saya sampai di Baubau, tidak ada kapal yang berangkat ke Tomia pada hari itu, yang ada malah ke Kaledupa.

Akhirnya rute perjalanan saya menjadi Baubau – Kaledupa – Tomia – Wangi Wangi.

Intinya, tidak perlu khawatir dengan jadwal kapal karena naik kapal ke pulau mana aja masih bisa disesuaikan rutenya.

Berikut adalah jadwal kapal yang melayani rute Baubau ke Pulau Wakatobi, mudah-mudahan tidak ada perubahan:

Baubau – Wangi Wangi

  • Kapal umum/kayu:
    Baubau (Pelabuhan Murhum) – Wangi Wangi (Pelabuhan Wanci): Setiap hari jam 9 malam dengan biaya Rp 105,000
    Wangi Wangi – Baubau: Setiap hari jam 9 malam dengan biaya Rp 105,000.
    (Lama perjalanan kurang lebih 10 jam tergantung kondisi ombak.)
  • Speedboat/kapal cepat:
    Baubau – Wangi Wangi: Hampir setiap hari (cek lagi di pelabuhan) jam 1 siang dengan biaya Rp 180,000.
    Wangi Wangi – Baubau: Hampir setiap hari (cek lagi di pelabuhan) jam 8 pagi dengan biaya Rp 180,000.
    (Lama perjalanan 3-4 jam).

Baubau – Tomia

  • Kapal umum/kayu:
    Baubau (Pelabuhan Murhum) – Tomia (Pelabuhan Waha): Senin, Selasa, Rabu, Sabtu jam 9 malam dengan biaya Rp 130,000.
    Tomia – Baubau: Sabtu, Minggu, Selasa, Kamis jam  9 pagi dengan biaya Rp 130,000.
    (Lama perjalanan kurang lebih 12 jam tergantung kondisi ombak).

Baubau – Kaledupa

  • Kapal umum/kayu:
    Baubau (Pelabuhan Murhum) – Kaledupa (Pelabuhan Buranga). Harinya perlu dikonfirmasi lagi, jam 9 malam dengan biaya Rp 55,000.
    (Lama perjalanan sekitar 14 jam).
jadwal kapal wakatobi
Kapal kayu di Pulau Wakatobi

Setelah sampai di salah satu pulau di Wakatobi, lebih gampang lagi untuk ke pulau sekitarnya. Jarak antara satu pulau ke pulau lain kurang lebih 2 jam.

Misalnya, kapal dari Wangi Wangi berangkat jam 9 pagi, sampai di Kaledupa (Pelabuhan Taw) jam 11 siang, kemudian kapal ini akan melanjutkan perjalanan ke Tomia dan sampai jam 2 atau 3 sore.

Biasanya kapal tidak akan berlabuh di Pelabuhan Taw, Kaledupa sehingga harus naik sampan kecil seharga Rp 10,000 untuk turun di Pelabuhan Taw.

Sama juga dengan arah sebaliknya, kalau kapal berangkat dari Tomia jam 9 pagi, sampai di Kaledupa jam 11 pagi, kemudian sampai di Wangi Wangi sekitar jam 2.

Harga kapal untuk satu pemberhentian adalah Rp 50,000, harga untuk dua pemberhentian adalah Rp 100,000.

Ada juga kapal cepat dari Wangi Wangi – Kaledupa seharga Rp 80,000 dan juga dari Wangi Wangi – Tomia seharga Rp 120,000.

Sebaiknya naik kapal lambat saja karena kalau naik kapal cepat sampai Tomia berhentinya di Pelabuhan Usuku, sedangkan umumnya untuk diving atau snorkeling ada di dekat Pelabuhan Waha.

Pengalaman liburan ke Pulau Wakatobi

Saya akan membagikan itinerary liburan ke Pulau Wakatobi dengan total perjalanan selama 7 hari, dimulai dari Baubau lengkap dengan kisaran pengeluaran.

Day 1: Makassar – Baubau 

Saya dan teman-teman memutuskan untuk mulai daru Baubau karena kebetulan kami berangkat dari Makassar, sekalian mau eksplor Baubau juga.

Setelah bertanya-tanya di sekitar pelabuhan, adanya kapal ke Pulau Kaledupa yang berangkat besok malam.

Day 2: Eksplor Baubau 

Dengan bantuan awak kapal, kami dapat angkot sewaan bersama supir untuk eksplor Baubau.

Spot-spot menarik yang bisa didatangi di Baubau ada:

  • Pantai Nirwana
  • Gua Lakasa
  • Benteng Keraton Buton
  • Air terjun Tirta Rimba

Dari jam 9 pagi kami mulai keliling, jam 1 siang udah selesai. Ga tau mau ngapain lagi, akhirnya kami santai-santai aja di KFC dekat Pantai Kamali sambil menunggu kapal ke Kaledupa yang berangkat jam 9 malam.

Semua kapal kayu memiliki fasilitas yang sangat minim, hanya ada matras di deck kapal. Wah, kalau gampang mabuk kayaknya bakal sengsara deh, soalnya benar-benar goyang kapalnya, haha. Harus bisa tahan 12 jam di kapal!

Pengeluaran: Sewa angkot (Rp 180,000), tiket masuk Pantai Nirwana (Rp 5,000/orang), tiket kapal ke Kaledupa (Rp 55,000/orang).

Day 3: Pulau Hoga, Kaledupa

Sebenarnya, Kaledupa bukan tujuan pertama dalam rencana perjalanan kami.

Biasanya, orang-orang memulai perjalanan dari Wangi Wangi – Kaledupa – Tomia, atau sebaliknya. Namun, karena kondisi dan masalah waktu, kami memutuskan untuk berangkat ke Kaledupa terlebih dahulu, lebih tepatnya Pulau Hoga.

Jam 11 pagi kami sampai di Kaledupa, setelah itu naik kapal kecil menuju Pulau Hoga sekitar 30 menit karena airnya lagi surut.

pulau hoga wakatobi
Pulau Hoga

Sampai di Pulau Hoga kami check in ke penginapan dan snorkeling seharian di dekat area dermaga.

Sayangnya cuaca mendung dan hujan, jadi visibility-nya kurang bagus. 

Namun, saya masih bisa menikmati keindahan terumbu karang dan berenang bersama ikan warna warni – rasanya seperti berenang di akuarium raksasa! 

Di sini juga ada wall atau tebing, jadi cocok banget buat saya yang senang freediving.

Kalau kamu hobi diving, di Pulau Hoga ada 22 spot diving yang bisa dicoba, loh!

Pengeluaran: Kapal Kaledupa – Pulau Hoga (Rp 50,000), penginapan + makan malam di Pulau Hoga (Rp 200,000).

terumbu karang pulau hoga
Terumbu karang di Pulau Hoga
snorkeling pulau hoga
Nemo di Pulau Hoga

Day 4: Desa Bajo Sampela – Tomia

Kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke Desa Bajo Sampela yang terletak tidak jauh dari Pulau Kaledupa, Wakatobi.

Terlihat rumah-rumah kayu di atas air milik penduduk asli Bajo.

Orang Bajo dikenal dengan cara hidup yang mampu beradaptasi dengan lingkungan perairan.

Sebagian besar dari mereka merupakan nelayan, tapi mereka tidak menangkap ikan dengan menggunakan jaring, melainkan menggunakan tombak sambil menyelam dan menahan nafas panjang karena sudah terbiasa hidup di laut.

Bahkan beberapa orang Bajo sengaja memecahkan gendang telinga ketika masih muda agar lebih mudah menyelam dan juga berburu ikan di dalam laut.

bajo sampela pulau wakatobi
Desa Bajo Sampela

Kembali ke Kaledupa, kami harus naik mobil pickup menuju Pelabuhan Taw (30 menit) untuk mengejar kapal ke Pulau Tomia.

Kapal ke Tomia tiba jam 12.30 siang, perjalanan kurang lebih memakan waktu sekitar 2 jam.

Sampai di Tomia, kami bertemu dengan Pak Agus (pemilik homestay dan juga operator diving di Tomia), makan siang, dan mencoba discovery dive.

Ini pertama kalinya saya nyobain diving, saking gugupnya sampai harus menyesuaikan diri hampir 10 menit sebelum akhirnya turun ke bawah.

Satu kata untuk Pulau Tomia, WOW! Sejauh mata memandang isinya penuh terumbu karang semua, dari soft coral sampai hard coral.

Spot favorit saya ada Marimabuk, Fan Garden, Roma, Teluk Waitu, dan masih banyak lagi.

Visibility-nya oke banget dan lagi-lagi bagian yang paling berkesan adalah snorkeling di bagian wall.

Pengeluaran: Kapal Pulau Hoga – Kaledupa (Rp 50,000), pickup sampai Pelabuhan Taw (Rp 35,000), kapal kecil untuk naik kapal ke Tomia (Rp 10,000/orang), kapal Kaledupa – Tomia (Rp 50,000/orang), discovery dive (Rp 400,000/orang).

marimabuk pulau wakatobi
Spot Marimabuk
pulau tomia wakatobi
Terumbu karang di Pulau Tomia

Day 5 : Eksplor Tomia

Hari ini kamu eksplor spot-spot wisata yang ada di Tomia, Wakatobi, seperti:

  • Pantai Huntete
  • Puncak Kahianga
  • Benteng Patuha

Pemandangan dari atas Puncak Kahianga cukup bagus, sedangkan di Benteng Patuha menurut saya biasa saja.

Setelah itu saya dan teman-teman lanjut snorkeling lagi sampai sore, benar-benar ketagihan deh!

Pengeluaran: Sewa mobil dan supir untuk jelajah Tomia (Rp 150,000), sewa kapal untuk hopping island (Rp 300,000), homestay di Tomia (Rp 150,000 untuk 2 malam).

puncak kahianga
Puncak Kahianga

Day 6: Tomia – Wangi Wangi – Baubau

Tujuan terakhir dalam itinerary kami adalah Wangi Wangi, pusat dari Kepulauan Wakatobi.

Dari Tomia kami berangkat jam 9 pagi dan sampai di Pelabuhan Mola (Wangi Wangi) jam 1.30 siang.

Sayangnya, waktu kami terbatas karena karena malamnya harus naik kapal untuk kembali ke Baubau.

Tidak mau menyia-nyiakan waktu, langsung saja kami nyari angkot menuju Pantai Waha.

Jujur, saya tidak memiliki ekspektasi banyak terhadap Wangi Wangi. Dari berbagai sumber yang saya baca, spot snorkeling paling oke katanya ada di Pulau Hoga dan Tomia, ga banyak yang menyebutkan tentang Wangi Wangi.

Dari tepi Pantai Waha kami langsung nyemplung dan mencari spot yang bagus.

Awalnya saya kecewa karena kondisi bawah laut yang tidak bagus sama sekali, tapi setelah semakin jauh berenang, akhirnya ketemu wall, sumpah deh, terumbu karangnya cakep banget!

spot snorkeling wangi wangi
Terumbu karang di Wangi Wangi
pantai waha
Spot snorkeling di Pantai Waha

Bisa dibilang spot ini merupakan spot favorit saya, lebih dari Hoga maupun Tomia.

Wall-nya dalam, sampai tidak kelihatan ujungnya, terus penuh dengan terumbu karang! Mungkin ada kali ribuan ikan yang berenang di sini.

Saya tidak akan lupa dengan perasaan saya saat freediving menuruni wall sampai kedalaman 10 meter dan berfoto bersama seafan, sponges.

Terlihat ular laut yang berkeliaran di perairan Wakatobi.

Ular laut ini sangat beracun, tapi kalau tidak diganggu mereka ga bakal ganggu kamu juga.

Kami snorkeling sampai sore kemudian kembali ke Pelabuhan Wanci dan mengunjungi pasar malam yang menjual makanan lokal dan juga buah-buahan sambil menunggu kapal berangkat kembali ke Baubau.

Pengeluaran: Tomia – Wangi Wangi (Rp 100,000/orang), angkot ke Pantai Waha (Rp 5,000/orang), sewa angkot ke Pelabuhan Wanci (Rp 25,000). Kapal Wangi-Wangi – Baubau (Rp 105,000/orang).

Wangi Wangi
Wangi Wangi

Day 7: Kembali ke Makassar

Jam 6 pagi kami tiba di Baubau, kemudian lanjut lagi naik kapal PELNI yang berangkat jam 8 pagi dan tiba di Makassar jam 10 malam.

Sampai jumpa Baubau!

Saya menghabiskan sekitar Rp 1.5juta untuk semuanya termasuk makan, snorkeling, dan biaya pribadi lain.

Karena perginya bertiga jadi beberapa biaya bisa dibagi. Ga perlu habisin uang yang banyak kan untuk jalan-jalan ke Pulau Wakatobi?

Tips liburan ke Pulau Wakatobi

Saya rangkum ya beberapa tips lengkap dengan rekomendasi penginapan, kira-kira berapa pengeluaran biayanya:

  • Selalu bertanya untuk jadwal keberangkatan kapal karena terkadang bisa berubah.
  • Sediakan waktu dan energi yang cukup, perjalanan ke Pulau Wakatobi memang melelahkan tapi akan terbayar dengan keindahannya.
  • Hindari berkunjung ke Pulau Hoga di bulan Juni – Agustus karena pulau ini didatangi pelajar dari Eropa untuk melakukan riset.
  • Ada sekitar 200 bungalow di Pulau Hoga yang disewakan sebagai penginapan, harganya Rp 400,000/malam. Untuk makanan harus bayar lagi. Hidangannya sangat memuaskan, ada ikan, kepiting, sayur, atau hidangan laut lainnya.
  • Bisa menghubungi Pak Jufry (085395303993), koordinator Pulau Hoga. Pak Jufry bisa mengurus kapal dari Kaledupa – Pulau Hoga, makan, diving, dan lainnya.
  • Standar harga diving di Pulau Wakatobi; Rp 350,000/dive (license) dan Rp 450,000/dive (non-license).
  • Di Pulau Tomia bisa mengubungi Pak Ade (085341300675).
  • Di Pantai Waha bisa menghubungi Pak Sudirman (085241857674).
  • Harga paket snorkeling di Pantai Waha Rp 50,000/orang/90 menit dengan minimum 4 orang. Harga termasuk guide dan snorkeling set.
  • Klik disini untuk penginapan di dekat Pantai Waha

Itulah cerita pengalaman saya liburan ke Pulau Wakatobi, mulai dari cara ke sana, budget, dan juga spot wisata mana aja yang menarik.

Semoga informasinya bisa bermanfaat buat kamu. Kalau ada yang mau ditanyakan bisa langsung di kolom komentar, bisa juga share pengalaman kamu ya!

Baca juga artikel ini:

 

18 Replies to “Pulau Wakatobi: Panduan Lengkap, Tips, dan Cara Ke Sana”

      1. thanks banget… infonya. Huhu akan solo traveling ke wakatobi. Dan blog kakak yg paling rapi dan lengkap? Tapi masih ada yg mau aku tanyakan:
        1. Atm di baubau dan wakatobi banyak dan lancarkah? soalnya takut kalo perjalanan jauh dan lama bawa cash banyak.
        2. Penginapan di tiap2 pulau, pesan dulu atau on the spot? pengen nginep di hoga dan desa suku bajo
        3. Apakah ada opsi open trip ketika sudah sampai wakatobi? pengen island hopping tapi solo traveler?
        4. Aku belum pernah dan g punya diving licence. Apakah bisa coba diving di sana? deal2an on the spot kah?

        Terima kasih..
        semoga pesan ini sampai dan bisa dijawab kak.?

        1. Hallo,

          1. Di Bau Bau ada lumayan banyak ATM. Kalau di pulau wakatobi pas aku cek di Gmap adanya 1 atm aja
          2. Kalau wangi-wangi dan tomia bisa on the spot, cuma hoga kayaknya bagusan contact dulu koordinatornya Pak Juffry, cuma aku kurang tau nomornya masih aktif atau engga (bisa cek bagian terakhir blog)
          3. Kayaknya engga sih, soalnya ga terlalu rame. Antar pulau bisa pake kapal umum. Palingan untuk hopping ke spot-spot snorkeling itu di Tomia. Wangi-Wangi sama Hoga bisa snorkeling dekat pantai
          4. Di Tomia bisa discovery dive non license, langsung on the spot aja.

          Good luck!

        2. Kak Ika Istiana, rencana ke Wakatobi kapan Kak? Saya rencana solo travelling kesana bln ini. Mungkin kita bs barengan

  1. cuma bisa mupeng aja.. di perjalanan tahun lalu awalnya masukin wakatobi ke itinerary,, tapi berkejaran dg waktu dan rute yg belok cukup jauh, akhirnya ngga jadi,, 🙁
    lengkap bgt infonya nona,, bakal jadi pedoman ketika nanti bisa mewujudkan mimpi ke sini..

    -traveler paruh waktu

    1. Wah, sayang. Next deh, mungkin bisa sampai ke Wakatobi hehe. Memang harus sisihin waktu yang cukup banyak kalau mau kesini.

  2. Indaaaah bangeeet uhuhu. Bayangin snorkeling smpe sore duh yaa tp agak ngeri juga kl banyak ular laut yaa.. Btw noted buat informasi kontak2 di atas kak, siapa tahu ada waktu dan kesempatan buat main ke Wakatobi 🙂

    1. Hallo Ella, yes. Mudah-mudahan bisa kesampaian ke Wakatobi. Terumbu karangnya cakep banget. Ularnya sih engga ganggu kok haha. Tapi iya sih rada serem.

  3. Wah terima kasih tulisannya lengkap sekali. Wakatobi sudah masuk dalam bucket list saya sejak lama dan pengen sekali ke sana. Mau tanya, ini trip nya apakah dilakukan setelah masa pandemi? Di Wangi-Wangi kira-kira ada tempat untuk tes antigen ga ya? Terima kasih sebelumnya.

  4. Saya paling takut kalau lihat wall. karena seperti curam dalam tak terlihat dasar nya

    huahhh kakak hebat!

  5. Tks banyak infonya sangat bermanfaat.
    Pertanyaan saya, apakah saat ini thaun 2023 kapal feri jetliner sdh jalan normal. Apakah bisa booking melalui online di laman Pelni. Tks banyak

  6. Untuk Jadwal Terbaru Kapal pelni KFC Jetliner Bulan September 2023 Dan Harga Tiketnya, telah kembali beroperasi dan disesuaikan dengan era new normal yang sesuai standar protokol yang berlaku.
    catatan : jadwal, harga tiket resminya belum keluar, karena informasi terbaru pelayaran pertama akan dimulai tanggal 21 September 2023 ini.

  7. Kak, terima kasih utk infonya. Kebetulan saya pengen solo travelling kesana. Kalau kakak tdk infokan per orang spt kapal hoga – kaledupa, itu artinya harga per kapal ya kak?
    Untuk penginapan di Hoga dan Tomia, blh info nama penginapan dan nomor yg bs dihubungi kak?
    Saya rencana ksm minggu dpn kak. Terima kasih sebelumnya.

    1. Halo kak, harganya per orangt kak. Untuk nomor yang bisa dihubungi bisa cek dibagian terakhir ya di bagian tips ada aku sertakan nomor contact yang bisa coba dihubungi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *