Kepulauan Derawan merupakan gugusan pulau yang terletak di Kalimantan Timur yang terkenal dengan pantai dan juga spot diving yang sangat indah.
Ada beberapa pulau yang bisa dikunjungi seperti Maratua, Sangalaki, dan juga Kakaban.
Sudah lama saya ingin jalan-jalan ke Pulau Derawan.
Saya beruntung karena dapat tiket promo dari Jakarta – Balikpapan menggunakan Citilink dengan harga tiket pulang pergi sebesar Rp 158,000 saja!
Belinya bulan Maret untuk keberangkatan Agustus – jadinya masih bisa rencanain mau via Tarakan atau Berau.
Pertimbangan saya adalah tiket pesawat ke Tarakan lebih murah, tapi karena saya sendiri lebih baik lewat Berau saja.
Bisa sih lewat Tarakan, tapi harus ikut open trip biar murah.
Akhirnya saya coba nyari open trip ke Pulau Derawan, banyak juga tawaran open trip dari Tarakan.
Setelah mencocokkan semua jadwal akhirnya dapatlah sebuah trip organizer yang berangkat di tanggal yang saya inginkan – GRATIS!
Kok bisa gratis? Coba deh artikel saya tentang tips traveling hemat.
Saya ada share gimana caranya dapat tiket pesawat promo dan ikutan tur gratis.
Cara ke Pulau Derawan
Ada 2 cara untuk menuju ke Pulau Derawan yaitu via Tarakan atau Berau.
Dari Jakarta, kamu bisa terbang dulu ke Balikpapan, kemudian dilanjutkan lagi menggunakan pesawat ke Tarakan atau Berau.
Sebenarnya ada penerbangan langsung Jakarta – Tarakan cuma harga tiket untuk sekali jalan di sekitar Rp 2.5juta.
Sedangkan kalau kamu terbang ke Balikpapan dulu lebih murah bisa hampir setengah harga.
1. Ke Pulau Derawan via Tarakan
Untuk menuju Pulau Derawan dari Tarakan, kamu harus naik speed boat dengan lama perjalanan 3 jam.
Sewa speed boat cukup mahal – untuk kapasitas 15 orang bisa kena Rp 11 juta untuk 3 malam – sekalian hopping island juga.
Sebaiknya kalau mau lewat Tarakan lebih baik ikut open trip saja.
Harga open trip ke Pulau Derawan selama 3 hari 2 malam biasanya sekitar Rp 1.7 juta per orang sudah all-in termasuk penginapan dan makan.
2. Ke Pulau Derawan via Berau
Cara menuju ke Pulau Derawan yang kedua adalah lewat Berau.
Pilihan ini lebih cocok untuk kamu yang ingin backpacker-an sendiri tanpa ikutan tur.
Dari Bandara Berau kamu bisa cari mobil travel menuju dermaga Tanjung Batu.
Perjalanan jalur darat ini memakan waktu kurang lebih 2 jam, harganya tergantung jumlah penumpang.
Kalau full kurang lebih Rp 75,000 per orang, kalau kurang penumpangnya harus bayar lebih.
Setelah sampai di dermaga Tanjung Batu, baru deh naik speed boat umum dengan lama perjalanan 45 menit dan harganya Rp 50,000.
Enaknya lewat Berau bisa mampir dulu ke Labuan Cermin.
Pengalaman jalan-jalan ke Pulau Derawan
Yes! Hari yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Maklum, udah lama banget pengen main ke pulau ini dan akhirnya kesampaian juga.
Berikut itinerary saya ikut open tip ke Pulau Derawan selama 3 hari 2 malam:
Day 1: Jakarta – Tarakan
Belum apa-apa udah drama aja. Jam 10.30 pagi saya sampai di Bandara Soekarno Hatta.
Karena penerbangan Jakarta – Balikpapan masih jam 2 siang, saya santai aja sambil nyari makan dulu.
Setelah makan, saya cek papan informasi penerbangan. Kok tidak ada pesawat saya ya. Adanya penerbangan jam 11 pagi dan 5 sore.
Langsung saja saya lari ke kaunter Citilink. Ternyata flight saya di re-schedule ke jam 5 sore.
Saya mulai panik, soalnya di hari yang sama penerbangan saya dari Balikpapan ke Tarakan berangkat jam 6.30 sore, mana bisa terkejar.
Saya menjelaskan situasi saya ke staff Citilink.
Beruntung pesawat jam 11 di delay ke jam 12 siang, masih ada slot juga buat saya. Akhirnya saya bisa ikut penerbangan yang pagi.
Hampir saja batal ke Pulau Derawan.
Jam 3 sore saya sampai di Balikpapan. Biar aman saya tanya ke kaunter lagi, tiket pulang saya di re-schedule kah.
Benar saja tiket pulang saya ke Jakarta di re-schedule ke jam 8.30 malam. Bagus juga sih, bisa lamaan di Balikpapan.
Jam 6.30 sore terbang lagi ke Tarakan. Sekitar 1 jam kemudian mendarat di Bandara Juwata di Tarakan.
Saya menginap di rumah teman, besoknya trip ke Pulau Derawan akan dimulai.
Day 2: Tarakan – Pulau Derawan
Semua peserta berkumpul di Pelabuhan SDF.
Pas pergi air laut lagi surut jadi kadang speed boat kami stuck di pasir.
Peserta trip rata-rata masih muda, selama 3 jam kami bercanda ria, seru deh!
Sekitar jam 4 sore akhirnya sampai di Pulau Derawan.
Airnya bening sekali mirip seperti Pantai Ora di Maluku, sampai kelihatan dasarnya!
Seekor penyu dengan santainya berenang di bawah jembatan dermaga.
Setelah menaruh barang di penginapan kami mulai jalan-jalan sore aja mengitari pulau.
Pantainya kurang cakep, terumbu karang di sekitar pulau juga sudah lumayan rusak.
Malamnya kami pergi ke pantai untuk melepas anak penyu atau yang disebut tukik ke laut.
Di Kepulauan Derawan memang ada penangkaran penyu yang terletak di Pulau Sangalaki.
Beruntung ada seekor penyu yang sedang bertelur. Pertama kali saya melihat proses penyu bertelur.
Telur-telur kecil yang berbentuk seperti bola ping pong berwarna putih keluar satu persatu dari bagian tubuh penyu.
Day 3: Hopping island
Pagi-pagi saya sudah bangun untuk melihat sunrise.
Cuma 3 orang saja yang mau melihat sunrise termasuk saya.
Yang lain pada asik ketiduran, mungkin karena capek juga.
Tepat jam 6 pagi matahari kemerahan muncul di garis cakrawala.
Pulau Maratua, beningnya air laut mirip kayak Maldives!
Saatnya hopping island!
Pas baru berangkat langitnya kelihatan agak mendung. Dalam hati saya berdoa biar tidak hujan.
Tujuan pertama kami adalah Pulau Maratua, sekitar 1 jam perjalanan kapal dari Pulau Derawan.
Ternyata Tuhan mendengarkan doa saya. Langit mulai cerah, matahari pun muncul dan bersinar terik.
Speed boat yang kami naiki mulai mendekati dermaga di Pulau Maratua.
WOW! Airnya benar-benar bening seperti kristal.
Saya sudah sering ke pulau-pulau di Indonesia tapi menurut saya air laut dan pantai di Pulau Maratua paling cakep!
Dari jauh terlihat birunya laut. Benar-benar biru, sampai malamnya pas mau tidur masih kebayang betapa birunya air laut di pulau ini.
Terlihat cottage kayu berdiri di atas air yang bening. Tidak perlu jauh-jauh ke Maldives.
Di dekat Pulau Maratua ada juga sebuah pulau yang bernama Pulau Nabucco.
Di pulau ini ada resort asing, katanya bagus juga.
Karena tidak termasuk di paket tur, jadinya kami tidak mengunjungi Pulau Nabucco.
Pulau Kakaban, melihat ubur-ubur tanpa sengat
Selanjutnya kami pindah ke Pulau Kakaban yang tidak terlalu jauh dari Pulau Maratua. Ombaknya agak tinggi, lumayan serem.
Pulau Kakaban sangat menarik karena sebagian besar bagian pulau ini merupakan danau.
Danau ini berasal dari rembesan air laut dan air hujan, sehingga airnya tidak terlalu asin lagi.
Daya tarik dari Pulau Kakaban adalah ubur-ubur lucu tanpa sengat.
Di Indonesia hanya ada sedikit tempat untuk melihat jenis ubur-ubur ini yaitu di Raja Ampat dan Pulau Togean.
Ubur-ubur ini kehilangan sengat karena tidak adanya predator.
Snorkeling boleh, asalkan jangan menyentuh ubur-ubur yang rapuh ini.
Di sekitar dermaga Pulau Kakaban ada spot snorkeling juga.
Pulau Sangalaki, spot untuk melihat pari manta
Spot terakhir adalah Pulau Sangalaki. Kabarnya bisa melihat pari manta di sekitar pulau ini, tapi sayangnya tidak ketemu satupun.
Mungkin karena spot-nya juga salah.
Kami cuma sempat snorkeling sebentar saja di salah satu spot. Karangnya lumayan, tapi tidak seindah karang di Pulau Wakatobi.
Saya sempat kesal sama guide-nya karena tidak turun di Pulau Sangalaki.
Alasannya karena waktu tidak cukup, padahal menurut saya sempat-sempat saja.
Saya sempat iri sama teman saya yang juga salah satu peserta trip yang extend satu hari lagi dan ketemu pari manta dan spot snorkeling lebih cakep.
Day 4: Kembali ke Tarakan
Sedih rasanya harus meninggalkan surga ini. Overall, tripnya seru, teman-temannya juga asik.
Kalau diajakin jalan-jalan ke Pulau Derawan, saya pasti mau lagi. Kalau coba diving mungkin lebih seru lagi.
Di Tarakan kami sempat mengunjungi Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan.
Pertama kali juga saya melihat bekantan, monyet hidung panjang dengan rambut cokelat kemerahan, ekornya juga panjang.
Perjalanan saya di Kalimantan belum selesai. Sampai di Balikpapan saya masih lanjut lagi ke Desa Adat Pampang dan Samarinda.
Share juga pengalaman kamu jalan-jalan ke Pulau Derawan!
Suka dengan konten ini? Dukung aku biar semangat bikin konten
Baca juga artikel lain:
- Panduan dan Tips Wisata Pulau Komodo, Serunya Live on Board!
- Pengalaman Nge-Trip ke Pulau Peucang, Ujung Kulon
- Wisata ke Karimunjawa, Mending Backpackeran Sendiri atau Pakai Tour?
- Pengalaman Jalan-Jalan ke Belitung Sendiri Tanpa Tour (Itinerary + Biaya)
- 11 Pantai Terindah di Bali, Beberapa Masih Tersembunyi!
Blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Style traveling lebih ke slow-traveling, hobi naik gunung juga. Yuk, kenalan lebih lanjut! Ikuti juga perjalanannya di media sosial dengan klik icon yang ada di bawah ini. Semoga menginspirasi!
Seruuuu banget mba Vely 😍 dan saya sampai bengong melihat warna birunya air laut di Pulau Maratua. Bagus warnanya, clear 😆 hehehe. Kalau semisal nggak dapat open trip gratis alias harus bayar, mba Vely akan lebih rekomendasikan tetap ikut open trip dan bayar 1,7 juta atau backpackeran sendiri lewat Berau?
Semoga one day saya bisa ke sana, meski masih agak takut-takut kalau naik kapal, even sudah lama menetap di Bali juga saya belum pernah ke Nusa Penida 🙈 terima kasih untuk tulisannya ya, mba ~ fotonya bagus-bagus dan ceritanya jelas, saya jadi punya gambaran kalau nanti ke Pulau Derawan 💕
Saya saranin sih tetap open trip, mau lewat tarakan atau berau boleh. Kalau kurang suka jalur laut lewat Berau saja. Berau juga ada Labuan Cermin hehe. Kalau backpackeran sendiri nanti di Derawan harus nyari lagi grup lain untuk hopping island biar murah. Terima kasih sudah mampir hehe.
Wah informasi nya lengkap. Beberapa kali mau kesini terbentur biaya. Murahan ke LN hahaha
Next bisa dicoba kalau ke LN masih ngga bs.
Halo, senang sekali membaca blog ini. Rasanya seperti ada teman jalan-jalan 😄 kebetulan saya juga pernah menulis di blog tentang Derawan. Baca ini bikin kangen deh jalan-jalan ke sana..