Gyeongju merupakan bekas ibukota dari salah satu kerajaan di Korea Selatan yang juga merupakan warisan budaya UNESCO.
Kamu mungkin sudah familiar dengan istilah “Three Kingdoms”, sebuah cerita terkenal dari China.
Tapi, menariknya, Korea Selatan juga memiliki periode yang serupa, yang juga disebut “Three Kingdoms”.
Periode ini melibatkan tiga kerajaan utama: Goguryeo, Baekje, dan Silla.
Di antara ketiganya, Silla adalah yang berdiri paling lama dan berhasil menjadikan Gyeongju sebagai ibu kota.
Gyeongju kemudian menjadi pusat pemerintahan dan budaya kerajaan tersebut.
Yang membuat Silla unik adalah durasi pemerintahannya yang sangat panjang, mencapai 992 tahun, dengan tiga keluarga berkuasa secara bergantian: Park, Seok, dan Kim.
Dari ketiga keluarga itu, Kim adalah yang paling lama memegang kekuasaan, lebih dari 600 tahun.
Bagi penggemar drama Korea, nama Queen Seondeok mungkin sudah tidak asing.
Yep, Beliau adalah salah satu ratu terkenal dari Kerajaan Silla, yang memerintah selama 15 tahun.
Jika kamu berkunjung ke Gyeongju di Korea Selatan, kamu akan menemukan banyak peninggalan dari masa Kerajaan Silla, terutama kuil-kuil Buddha, yang menunjukkan betapa kuatnya pengaruh agama Buddha pada masa itu.
Cara menuju ke Gyoengju
Gyeongju terletak tidak terlalu jauh dari Busan (sekitar 1 jam naik bus), jadi kalau mau ke sini cukup one day trip aja.
Ada bus yang berangkat setiap 15 menit dari Terminal Bus utama di Busan (Nopo Station), harga tiket di 4,800 won.
Naik KTX juga bisa, lebih cepat sekitar 30 menit saja, cuma tiketnya lebih mahal di 12,000 won, jadi kurang worthed kecuali kamu punya Korea Rail Pass.
Kalau ga mau ribet bisa ikutan one-day-tour dari Busan, bisa kamu cek di sini.
Tempat wisata apa saja yang menarik di sekitar Gyeongju?
Di Gyeongju, ada banyak relik, karya seni, kuil, dan pagoda yang semuanya memberikan wawasan tentang sejarah dan kebudayaan kawasan tersebut.
Bulguksa Temple
Salah satu destinasi utama di Gyeongju adalah Bulguksa Temple, sebuah kuil yang sangat terkenal dan menyimpan tujuh harta nasional Korea.
Di area kuil terdapat beberapa ruangan dengan fungsi yang berbeda seperti tempat berdoa, rumah bagi biarawan.
Ketika sedang berjalan di sekitar kuil saya melihat hal yang menarik.
Beberapa batu yang disusun pada satu batu ke atas batu lainnya.
Katanya sih ini cara orang Korea untuk make a wish.
Kalau batunya disusun diatas batu lain dan tidak jatuh maka permintaan kamu akan terkabulkan.
Hal menarik lainnya di Bulguksa Temple adalah sebuah patung babi keemasan yang katanya membawa keberuntungan.
Kalau kamu pegang patung ini maka kamu akan beruntung. Ya, tidak salah kan kalau dicoba.
Saya pun tidak ketinggalan untuk mengelus patung babi imut ini.
Cara untuk ke Bulguksa Temple cukup simple.
Kalau datangnya lewat terminal bus di Gyeongju tinggal naik bus kota nomor 10 atau 11 sampai dengan kuil.
Biasanya setiap 15 – 30 menit bus nya pasti akan lewat.
Harga tiket masuk Bulguksa Temple:
- Dewasa (19 tahun ke atas): 6,000 won / Rp 72,000
- Remaja (13 – 18 tahun): 4,000 won / Rp 50,000 untuk
- Anak-anak (7 – 12 tahun): 3,000 won / Rp 36,000
Seoukguram Grotto
Setelah puas mengelilingi Bulguksa Temple, saya pun menuju Seokguram Grotto yang juga merupakan national treasure atau harta benda nasional.
Untuk menuju Seoukguram Grotto dari Bulguksa Temple bisa tinggal naik bus nomor 12.
Saya lebih memilih untuk berjalan kaki sejauh 2 kilometer, sekalian menghemat juga, hehe.
Salah satu objek sejarah di Gyeongju Korea Selatan ini adalah sebuah patung Buddha besar yang terbuat dari granit duduk di sebuah ruangan kecil.
Entah kenapa saya merasakan ketenangan di dalam ruangan ini.
Di saat Jepang menjajah Korea, tentara Jepang berusaha untuk menghancurkan semua bekas peninggalan bersejarah.
Tentara Jepang melapisi bagian atas ruangan dengan beton, alhasil di dalam Seokguram Grotto ini menjadi lembab dan lumut pun tumbuh.
Ruangan di dalam Seokguram Grotto dibatasi dengan dinding kaca dan hanya dibuka pada hari ulang tahun Buddha.
Harga tiket masuk Seokguram Grotto:
- Dewasa: 5,000 won
- Remaja: 3,500 won
- Anak-anak: 2,500 won
Gyeongju National Museum
Di Gyeongju National Museum kamu bisa mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Kerajaan Silla, melihat bekas peninggalan kerajaan, dan juga relik Buddha yang indah.
Untuk mengunjungi museum ini gratis dan disetiap hari Rabu dan Sabtu ada tur gratis juga yang akan menjelaskan tentang benda-benda di museum ini.
Anapji Pond
Tujuan saya yang terakhir di Gyeongju Korea adalah Gyeongju Donggung Palace and Wolji Pond.
Nah, sebutan lainnya adalah Anapji Pond yang dinamakan pada zaman Goryeo dan Joseon.
Donggung Palace merupakan istana bagi putra mahkota pada saat Kerajaan Silla.
Di siang hari memang viewnya agak biasa. Tapi ketika malam tiba, lampu-lampu disekitar bangunan kolam menyala dan terlihat pantulan yang indah pada air kolam.
Harga tiket masuk Anapji Pond/Wolji Pond:
- Dewasa: 3,000 won
- Remaja: 2,000 won
- Anak-anak: 1,000 won
Daereungwon Tumuli Park, kuburan para bangsawan
Area perkuburan yang disebut dengan tumuli ini sangat unik karena bentuknya yang seperti bukit-bukit kecil.
Sekitar 20 kuburan bisa ditemukan terutama Cheonmachong Tomb dimana peti mayat kayu diletakkan di sebuah ruangan dan atasnya ditumpuk dengan tanah.
Sayangnya saya tidak sempat mendatangi Daereungwon Tumuli Park. Jadi mungkin kalau kamu sempat bisa main juga kesini.
Harga tiket masuk Daereungwon Tumuli Park:
- Dewasa: 3,000 won
- Remaja: 2,000 won
- Anak-anak: 1,000 won
Menyantap hidangan khas di Gyeongju Korea
Kalau sudah sampai Gyeongju jangan lupa untuk menyantap makanan khasnya yang dikenal dengan ssambap.
Nah, biasanya makanan akan dihidang dengan berbagai macam hidangan pelengkap yang disebut banchan seperti di foto ini.
Baca juga artikel lain:
- 8 Tempat Wisata di Daegu, Seru untuk Dikunjungi!
- Hahoe Folk Village: Desa Tradisional Korea yang Masih Terjaga dengan Baik
- 28 Tempat Wisata di Busan, Wajib Buat Fans K-Drama!
- Itinerary Liburan Hemat ke Korea Selatan 14 Hari
- Cara dan Syarat Mengurus Visa Korea Selatan Terbaru
Blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Style traveling lebih ke slow-traveling, hobi naik gunung juga. Yuk, kenalan lebih lanjut! Ikuti juga perjalanannya di media sosial dengan klik icon yang ada di bawah ini. Semoga menginspirasi!
Aku baca tulisan ini berasa nostalgia main ke Gyeongju lagi. Foto-fotoku di Gyeongju hilang semua karena kameraku hilang di Seoul. Huhuhu.
Aku paling terkesan saat main ke istana dan ke kuburan. Meski kuburan, tapi lebih mirip taman bermain telletubbies menurutku.
Wah sayang banget foto-fotonya hilang. Iya seru main ke Gyeongju. Sayangnya saya tidak sempat ke kuburan disana hehe.
Wahh abis baca auto buka HD foto 2012. Musim dingin di gyeoungju memorable bgt. Dan pgn balik lagi. Semoga pandemi segera berlalu