Apakah kamu adalah seorang WNI yang pengen pulang ke Indonesia dari luar negeri? Bagaimana cara pulang ke Indonesia pas pandemi? Prosedur karantina? Berapa biaya yang harus dikeluarkan? Baca pengalaman saya!
Syarat masuk ke Indonesia dari luar negeri
Prosedur dan syarat masuk ke Indonesia dari luar negeri baik untuk WNI maupun WNA sudah dipaparkan dengan jelas di situs resmi Kemenlu, lengkap dengan daftar kota/bandara yang menerima kedatangan dari luar negeri dan juga daftar hotel karantina.
Tapi, prosedur karantina di tiap kota itu berbeda-beda.
Jika kamu mendarat di Jakarta, maka kamu harus melakukan karantina selama 5 hari.
Sedangkan ketika saya lewat Batam, karantina yang perlu saya lakukan hanya 1 hari untuk menunggu hasil tes PCR.
Singkatnya, protokol yang harus dilalui adalah sebagai berikut:
- Melakukan Tes PCR dalam kurun waktu 72 jam sebelum keberangkatan. Tentu saja hasilnya harus negatif agar bisa melakukan perjalanan.
- Mengisi e-HAC Indonesia. Bisa lewat aplikasi atau dalam bentuk kertas yang diberikan.
- Melakukan PCR ulang saat tiba di Indonesia. Gratis bagi pelajar dan pegawai pemerintah.
- Melakukan karantina. Lama karantina tiap kota berbeda dan wajib karantina di hotel yang ada dalam daftar.
- Pulang ke rumah, jika hasil tes negatif.
Daftar bandara yang menerima perjalanan dari luar negeri
Berikut adalah daftar bandara atau kota yang menerima perjalanan dari luar negeri:
- Jakarta – Soekarno-Hatta
- Surabaya – Juanda
- Bali – I Gusti Ngurah Rai
- Medan- Kualanamu
- Batam – Hang Nadim
- Manado – Sam Ratulangi
- Makassar – Hasanuddin
- Yogyakarta – Yogyakarta
Baca juga: Tips sewa apartemen di Singapore, penting!
Alasan kenapa saya harus pulang ke Indonesia
Ceritanya saya sudah hampir setahun stay di Singapura, ya apalagi kalau bukan karena pandemi Covid-19.
Kebetulan pasangan saya kerja di Singapore, jadi daripada LDR-an mending saya stay di Singapore juga.
Untungnya pemerintah Singapura pengertian. Walaupun saya hanyalah turis yang menggunakan social visit pass dengan masa berlaku 1 bulan, karena situasi pandemi maka boleh diperpanjang.
Nah, makanya saya bisa stay di Singapore sampai 1 tahun lamanya.
Ujung-ujungnya peraturan berubah, dan saya tidak boleh lagi memperpanjang visit pass saya, akhirnya harus pulang ke Indonesia.
Saya pun mencari cara terbaik untuk pulang ke Indonesia dari Singapore.
Akhirnya saya memilih untuk lewat Batam, karena dari segi biaya lebih murah, karantina hanya 1 hari saja (kalau hasil tes negatif), dan juga lebih dekat ke kampung halaman saya yaitu Pekanbaru.
Baca juga: Berapa biaya hidup atau pengeluaran per bulan di Singapore?
Persiapan sebelum pulang ke Indonesia dari Singapore
Sebenarnya cukup mendadak sih, ketika extension saya di-reject secara online, saya cuma punya waktu 1 minggu aja untuk keluar dari Singapore.
Saya langsung pergi ke kantor imigrasi yang terletak di Bugis untuk mencoba perpanjang secara offline.
Tetap aja harus menerima kenyataan pahit untuk meninggalkan Singapura, tapi untungnya dikasih tambahan waktu 1 minggu lagi, jadi total 2 minggu
Saya sempat tanya sih, alasan kenapa ga bisa perpanjang lagi kenapa? Saya juga udah coba ngeles dengan berbagai alasan ga pengen pulang Indo.
Dari ga mau jauh dari pasangan, di Indonesia kondisinya juga aman. Kata officer-nya memang sudah arahan dari pusat, kalau bakal stop memberikan extension bagi pengunjung yang udah di Singapore lama.
Ya udah deh, at least cukuplah waktu untuk nyari info dan melakukan persiapan.
Baca juga: Apply Vaccinated Travel Pass (VTP) Singapore Ternyata Gampang!
Berikut adalah hal-hal yang saya persiapkan atau cara pulang ke Indonesia dari Singapore lewat Batam:
1. Membeli tiket kapal tujuan Batam
Di masa pandemi hanya ada beberapa jadwal kapal yang melayani rute Tanah Merah (Singapore) – Batam Center (Batam) dengan harga tiket SGD 25, lama perjalanan 40 menit:
- Majestic Fast Ferry: 12.55
- Batam Fast: 13.20
- Sindo Ferry: 12.30 atau 13.20
Saya pilih Batam Fast karena gampang booking lewat situs online-nya. Nanti dapat e-ticket, kemudian setelah sampai di Tanah Merah Ferry Terminal harus menukarkan tiket di counter kembali.
2. Melakukan tes PCR di Singapore
Salah satu persyaratan penting yang harus dipenuhi untuk kembali ke Indonesia dari luar negeri adalah melakukan tes PCR dalam kurun waktu 72 jam.
Di Singapore ada banyak klinik yang menyediakan tes PCR, kamu bisa cari klinik terdekat di list ini.
Biaya untuk melakukan tes PCR di Singapore adalah SGD 170.
Kamu bisa buat reservation dulu, kemudian bawa juga paspor dan tiket keberangkatan. Hasil tes akan keluar keesokan harinya dan dikirim ke e-mail.
Baca juga: Ketahui Ukuran Koper Kabin Pesawat dan Tips Memilihnya!
3. Packing dan berangkat
Untungnya barang saya ga banyak, jadi packing-nya bentar doank. Sebagian malah titipan keluarga di Indo haha.
Paspor jangan sampai ketinggalan, terus hasil tes PCR di print juga.
Kemarin saya cuma nunjukin lewat HP pas tukar tiket di counter Batam Fast-nya katanya harus di-print. Mereka baik sih bantu print kan.
4. Mengisi e-Hac
Dari counter Batam Fast-nya saya dikasih kertas kartu kesehatan untuk diisi.
Jadi bukan lewat aplikasi. Nanti sampai di Batam Center harus memberikan kertas form tersebut.
Baca juga: 30+ tempat wisata menarik di Singapura, wajib pergi!
Pengalaman karantina di hotel 1 hari aja!
Update terbaru Maret 2022: Jumlah hari karantina saat ini bagi WNI yang sudah mendapatkan vaksin adalah 3 hari.
Perjalanan pakai kapal dari Tanah Merah ke Batam Centre lancar-lancar aja.
Nah sampai di pelabuhan Batam Center bakal diarahkan langsung ke petugas untuk pemeriksaan dokumen dan penjelasan tentang prosedur karantina.
Ada 2 pilihan karantina yang bisa dipilih yaitu:
- Tes PCR gratis + penginapan gratis dibiayai pemerintah. Hanya saja bisa sekitar 3-5 hari.
- Tes PCR + penginapan bayar sendiri / mandiri. Hanya 1 hari saja.
Saya pilih bayar sendiri aja biar cepat, untuk biayanya:
- Biaya tes PCR di pelabuhan: Rp 900,000
- Biaya karantina hotel: Rp 300,000 – 650,000 (tergantung hotel yang ada dalam daftar list)
Saya pilih Harris Hotel Batam Center dengan biaya Rp 650,000 udah termasuk makan 3x.
Pihak hotel akan menjemput, setelah check-in hotel ya harus karantina. Dapat makanan juga lumayan enak sih.
Setelah sampai hotel saya juga langsung booking tiket pesawat ke Pekanbaru untuk penerbangan keesokan harinya jam 1 siang. Harga tiket dpat Rp 511,000.
Di kamar saya cuma santai aja, sambil ngurusin kerjaan, on laptop aja seharian.
Besoknya sekitar jam 11 hasil tes dikirim ke hotel dan NEGATIF!
Kebetulan saya ada teman di Batam dan dia pun berbaik hati untuk mengantar saya ke bandara.
Hasil tes PCR bisa digunakan untuk penerbangan kok, jadi tidak perlu melakukan tes lainnya.
Total biaya perjalanan pulang ke Indonesia dari Singapore
Saya rangkum lagi biaya yang saya keluarkan untuk pulang ke Indonesia termasuk karantina dll adalah:
- Tes PCR di Singapore: SGD 170
- Kapal dari Singapore – Batam: SGD 25
- PCR di Batam: Rp 900,000
- Karantina hotel: Rp 650,000
- Pesawat ke Pekanbaru: Rp 511,000
Total biaya pulang ke Indonesia dari Singapore saat pandemi adalah sekitar Rp 4,2juta.
Penutup
Nah, mudah-mudahan penjelasan di atas bisa memberi bayangan tentang cara pulang ke Indonesia dari Singapore lewat Batam, syarat yang dibutuhkan apa saja, prosedur karantina, dan pengeluaran biaya.
Tetap jaga kesehatan ya!
Blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Style traveling lebih ke slow-traveling, hobi naik gunung juga. Yuk, kenalan lebih lanjut! Ikuti juga perjalanannya di media sosial dengan klik icon yang ada di bawah ini. Semoga menginspirasi!
Gimana proses orang Singapore yang mau kunjung Pekanbaru?