Tersembunyi di bagian timur Bali, tepatnya di Amed, sebuah penginapan mewah bernama The Griya Villa and Spa menawarkan ketentraman jauh dari hiruk pikuk kawasan wisata pada umumnya di Bali.
The Griya Villa and Spa adalah pilihan yang tepat untuk menghabiskan liburan bersama pasangan.
Ini kedua kalinya saya berkunjung ke Amed. Pengalaman pertama saya di Amed cukup berkesan, saya tidak sabar untuk merasakannya lagi.
Check-in The Griya Villa and Spa
Saat melangkahkan kaki ke area lobby, saya pun terhipnotis dengan dekorasi cangkang kerang yang bergantung di langit-langit.
Di salah satu sudut ada sebuah sofa dengan bantal berwarna terang dipadukan dengan warna natural.
Sembari menungu resepsionis mengecek bookingan, saya menyegarkan diri dengan welcome drink dan handuk basah.
Saya membutuhkan handuk ini untuk mendinginkan muka setelah berkendara selama 3 jam dari Denpasar.
Pas setelah area lobby, saya melihat beberapa tamu sedang menikmati suasana di bawah matahari, berenang di sekitar area kolam renang dengan pemandangan menuju perbukitan yang kering namun ekostis.
Ingin sekali rasanya menyebur ke dalam air, hanya saja resepsionis memberi tanda kalau kamar sudah tersedia dan kami bisa langsung check-in.
Staff yang ramah menuntun kami ke kamar villa dengan buggy, menelusuri jalan kecil yang menanjak. Jaraknya tidak terlalu jauh, bisa saja jalan kaki. Memang sudah bagian dari servis The Villa and Spa untuk para tamu.
Anyway, saya menikmati perjalanan singkat melewati taman yang asri dan bernuansa tropis.
Mengelilingi villa pribadi kami
Kami berhenti di villa nomor 8, sebuah villa dengan 2 kamar tidur dimana kami akan menginap semalam. Sebuah pintu besar berdiri dengan megah.
Saya harus memperhatikan langkah karena ada kolam kecil sehingga saya harus berjalan selangkah demi selangkah melewati pijakan yang terbuat dari batu.
Dengan antusias saya menuju ruangan pertama yang dibalut pintu dan jendela kaca.
Ruangan ini adalah ruang tamu, di dalam ada set sofa dan home theater. Ada juga peralatan dapur dan meja makan yang siap untuk digunakan.
Saya melihat mesin kopi dengan campuran kopi yang bervariasi. Nanti saja, setelah selesai room tour.
Saya melarikan diri ke dua kamar lainnya berbentuk bungalow yang terlihat mirip namun terpisah satu sama lain.
Desain kamar memiliki sentuhan adat Bali tetapi dirancang dengan cara yang elegan.
Di bagian belakang kamar ada sebuah kamar mandi bergaya semi-outdoor. Kesannya minimalis namun tetap menjaga corak alami.
Kamar yang satunya lagi memiliki desain rapi, bathtub berwarna abu-abu, membuat saya ingin mandi dan memanjakan diri sendiri.
Fasilitas terbaik yang kami dapatkan adalah private infinity pool. Setiap villa di The Griya memiliki kolam renang pribadi.
Poolnya menghadap ke laut, tepatnya Pantai Lipah.
Saya berganti pakaian baju renang, menyalakan musik dengan sound system yang tersedia, dan bersenang-senang.
Selesai berenang, saya siap-siap untuk pergi ke gym untuk berolahraga.
Saya melihat sebuah kertas di kamar, tertera informasi tentang kelas yoga yang diadakan jam 4 sore.
Akhir-akhir ini saya memang suka yoga, tentunya saya tertarik.
Sayangnya saya harus booking sehari sebelumnya, jadi saya memutuskan untuk pergi gym saja
. Ruangan gym terletak di bawah lobby, sama dengan tempat spa dan sauna. Peralatannya cukup sederhana.
Saya hanya meminjam matras dan kembali ke villa untuk berolahraga.
Baca juga: Review Hotel Munduk Moding Plantation Bali
Menenangkan diri di Channa Spa
The Channa Spa adalah tempat untuk mengistirahatkan badan dan pikiran melalui perawatan, baik pijatan khas The Griya, Channa Massage, atau paket pelepas stress, Reiki Tunmo Energy.
Channa Spa memiliki interior yang nyaman dengan batu natural dan sususan bambu yang mengisi ruangan.
Kamu bisa pilih mau treatment indoor atau outdoor.
Saya mencoba Channa Massage selama 60 menit. Sebelum pijatan dimulai, saya diberi secangkir minuman herbal hangat.
Kemudian kaki saya dibersihkan dengan air hangat.
Saya berbaring di atas tempat tidur, staff mulau memijit saya dengan lebut dari kaki, badan, sampai kepala.
Bau aromatherapy dan juga alunan musik yang menenangkan membuat saya relax.
Sunset dan makan malam di Rooftop Lounge
Energi saya terisi kembali setelah massage. Hari semakin sore. Kami menuju Rooftop Lounge untuk melihat sunset yang tidak begitu spektakuler karena posisi kami di sebelah timur, jadi sunsetnya ketutupan bukit.
Tetap bisa menikmati warna langit yang biru kemerahan dengan latar belakang laut.
Karena lagi happy hour, satu bucket bir berisi 5 botol hanya seharga Rp 120,000 sudah termasuk pajak, murah sekali.
Setiap malam juga ada movie night, sepertinya seru menonton di bawah bulan dan bintang.
Sudah lapar kami pun turun ke retoran untuk makan malam.
Restoran Safka menawarkan pilihan hidangan dari barat maupun lokal.
Cobalah Balinese Rijjstafel, set makanan tradisional Bali.
Saya tidak mau makan terlalu banyak, staff merekomendasikan menu Catch of the Day.
Ikan marlin yang dibakar dengan salad dan mashed potato sebagai hidangan pendamping. Menurut saya rasanya biasa saja tidak terlalu spesial.
Saya juga memesan dessert atau hidangan penutup dari Maku Healthy Cafe yang berada di sebelah restoran.
Pilihan saya jatuh ke Avocado Chocolate Mousse. Dari namanya sudah kedengaran kalau cafe ini menyediakan makanan sehat.
Lebih seru kalau datangnya sore hari pas teatime.
Hari yang panjang, saatnya berisitirahat. Saking capeknya keesokan harinya saya tidak bisa bangun untuk sunrise.
Sayang sekali, pemandangannya pasti bagus apalagi pas matahari perlahan naik di atas infinity pool.
Setelah mengumpulkan jiwa, kami kembali ke Safka Restaurant untuk sarapan yang disajikan secara a la carte.
Segelas orange juice segar dan eggs benedict cukup mengenyangkan saya.
Kalau malas pergi ke restoran bisa juga memanggil room service agar sarapannya diantar ke villa dengan sedikit biaya.
Baca juga: Menginap di Villa Ipanema, Canggu
Kami menghabiskan waktu di kolam renang lagi sampai waktunya check-out. Coba bisa stay lebih lama. Mudah-mudahan bisa menginap di villa ini lagi.
Tentang Amed
Amed terletak di Bali Timur, sekitar 100 km atau 3 jam berkendara dari Bandara Internasional Ngurah Rai.
Tidak banyak pilihan transportasi umum di Bali, sebaiknya menyewa motor atau mobil.
Amed terkenal dengan spot diving terutama diving di kapal yang karam.
Di desa tetangga yang bernama Tulamben ada situs diving yang terkenal dimana sebuah kapal sepanjang 125 meter bernama USAT Liberty Shipwreck tenggelam di dasar laut yang juga tidak jauh dari pantai.
Area ini lebih sepi kalau dibandingkan dengan Bali bagian selatan. Pemandangan sekitar jalan menuju Amed sangat indah, khususnya Gunung Agung.
The Griya Villa and Spa
Harga: Mulai dari Rp 2,800,000/malam
Amed Bunutan Village, Karangasem – Bali
Phone : +62 363 235 71
E-mail : reservation@thegriya.com
Tertarik menginap di The Griya Villa and Spa? Kamu bisa booking lewat aplikasi booking hotel murah atau klik disini untuk cek harga terbaru.
Blogger dan juga creator yang senang berbagi tips seputar traveling, blogging/digital marketing, dan pengalamannya tinggal di luar negeri. Style traveling lebih ke slow-traveling, hobi naik gunung juga. Yuk, kenalan lebih lanjut! Ikuti juga perjalanannya di media sosial dengan klik icon yang ada di bawah ini. Semoga menginspirasi!